9 Tempat Wisata yang Wajib Dikunjungi di Bukitinggi

Mengunjungi kota Bukittinggi di Sumatera Barat merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Berada di daerah berbukit-bukit, Bukittinggi menawarkan pemandangan alam yang indah. Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Bukittinggi menawarkan beberapa tempat wisata yang menarik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut 9 tempat wisata yang wajib anda kunjungi di Bukittinggi.

1. Jam Gadang

Jam Gadang merupakan ikon Bukittinggi. Dalam bahasa Indonesia, Jam Gadang berarti jam besar dan memang besar! Tingginya 26 meter dibangun pada tahun 1826 sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada sekretaris kota, Rook Maker. Jam Gadang sendiri telah diresmikan oleh pemerintah setempat sebagai bangunan cagar budaya.

2. Taman Panorama dengan Ngarai Sianok

Lokasi menarik lain yang juga menjadi ikon kota adalah Taman Panorama dengan Ngarai Sianok-nya. Kedua objek wisata ini berdampingan. Dari lokasi Taman Panorama pengunjung bisa melihat indahnya Ngarai Sianok atau yang dikenal juga dengan nama Lembah Pendiang.

Ngarai sianok merupakan lembah indah nan hijau yang mengelilingi sebuah anak sungai yang berliku-liku dengan latar Gunung Singgalang dan Gunung Merapi. Di dalam Taman Panorama juga dilengkapi dengan beberapa tempat duduk permanen sehingga pengunjung bisa dengan leluasa menikmati pemandangan Nagari Sianok di bawah sana.

3. Lubang Jepang

Lubang Jepang adalah terowongan (bunker) yang dibangun pada masa pendudukan tentara Jepang. Lubang Jepang memiliki panjang sekitar 1.400 m dan lebar kurang lebih 2 m. Di dalamnya terdapat ruang makan, ruang minum, ruang penyiksaan, dapur, dan ruang persenjataan.

Pengunjung bisa menggunakan jasa pemandu untuk menjelaskan sejarah setiap ruang. Lubang Jepang dapat diakses dari Taman Panorama, tepi Ngarai Sianok, dan dari samping Istana Bung Hatta atau Tri Arga.

4. Musem Tri Daya Eka Dharma

Museum yang terletak berseberangan dengan Taman Panorama ini memiliki berbagai koleksi peninggalan sejarah seperti pesawat, senjata, sarana komunikasi serta foto perjuangan sewaktu melawan penjajah Belanda dan Jepang.

5. Rumah Kelahiran Bung Hatta

Salah satu tokoh proklamator Indonesia, Bung Hatta, berasal dari Bukittinggi. Rumah kelahiran Bung Hatta kini dijadikan salah satu cagar budaya oleh pemerintah setempat. Rumah ini masih dikondisikan seperti aslinya yang masih menggunakan dinding dari anyaman bambu seperti saat pertama kali dibangun sekitar tahun 1860-an. Bung Hatta menghabiskan masa kecilnya di tempat ini bersama orang tua dan paman-pamannya selama kurang lebih 11 tahun.

6. Benteng Fort de Kock

Benteng yang terletak di atas Bukit Jirek ini digunakan oleh Tentara Belanda sebagai kubu pertahanan dari gempuran rakyat Minangkabau terutama sejak meletusnya perang Paderi pada tahun 1821-1837. Di sekitar benteng masih terdapat meriam-meriam kuno periode abad ke-19. Dari lokasi ini kita juga dapat menikmati keindahan Bukittinggi dan daerah sekitarnya dari ketinggian.

7. Danau Maninjau dan Puncak Lawang

Berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Bukittinggi, keindahan Danau Maninjau bisa dinikmati dengan leluasa dari Puncak Lawang. Luas danau yang mencapai 99,5 km2 ini tampak seperti cermin bagi gunung-gunung di sekitarnya. Hamparan bukit di sekitar danau memberi perpaduan warna sangat indah. Selain menikmati Danau Maninjau dari ketinggian 1.210 m kita juga bisa melakukan kegiatan outbond.

8. Pusat Kerajinan Perak Koto Gadang

Berbagai hasil kerajinan perak dan batu bisa kita temui di Koto Gadang. Biasanya para penjual kerajinan perak, membuka toko di rumah mereka yang bersebelahan dengan lokasi perajinnya. Berbagai pernak pernik serta hiasan dari perak seperti bros, cincin, kalung, dan bahkan miniatur Jam Gadang dan Rumah Minangkabau dijual mulai harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

9. Pasar Atas

Para wisatawan dapat membeli berbagai suvenir khas Minangkabau di tempat ini. Di bagian dalam pasar di lantai dua dijual berbagai produk tekstil khas Minangkabau seperti songket dan bordir. Wisatawan dapat membeli berbagai pilihan kain songket dengan warna-warna yang cantik. Sedangkan bermacam-macam hasil kerajinan bordir dijual dalam bentuk kain, ragam hias, mukena dan lain-lain. (Kariani)