Gatot Tiwul Yu Tum Makanan Khas dari Gunung Kidul

Belum lengkap berkunjung ke Gunung Kidul kalo belum mencoba gatot dan tiwul yang merupakan kuliner paling merakyat ini. Makanan khas Gunung Kidul ini tidak lagi dianggap murahan, namun sudah menjadi makanan berkelas dengan berbagai kemasan.

Thiwul sendiri adalah makanan yang terbuat dari tepung gaplek sedangkan Gathot adalah singkong yang di fermentasi sehingga warna dari singkong tersebut menjadi hitam.

Yang menarik dari kuliner ini adalah asal usul dari penamaan Gatot. Konon kata si menantu Yu Tum, gatot itu berasal dari kata “gagal total”. Makanan ini dibuat dari singkong yang dijemur di bawah matahari langsung. Tadinya dinamakan gaplek.

Pernah suatu ketika mereka menjemur singkong untuk dijadikan gaplek. Rupanya hujan turun mendadak dan mengakibatkan singkong singkong tadi berjamur. Kemudian, iseng-iseng mereka mengolah gaplek yang gagal terwujud itu. Bakteri Lactobacillus dan jamur dibiarkan tumbuh, hingga gaplek berwarna kehitaman sebagai akibat dari proses metabolisme mikroba.

Hasilnya, rasa gaplek menjadi unik. Panganan baru itu pun mereka beri nama gatot. Sejak itu, muncul jajanan bernama gatot itu. Untuk masalah gizi, selain mengandung karbohidrat yang menjadi sumber energi bagi tubuh, gatot juga memiliki kandungan protein dan vitamin B yang berasal dari proses fermentasi.

Mbah Tuminah Pelopor Gatot dan Tiwul

Salah satu pelopor makanan gatot dan tiwul di Gunung Kidul adalah Mbah Tuminah, yang biasa dipanggil Yu Tum. Sejak tahun 1985, Yu Tum mengolah gaplek menjadi gatot dan tiwul. Ia menjualnya keliling Gunung Kidul, Yogyakarta.

Usaha turun temurun itu dia lakukan dengan berkeliling ke kantor-kantor dan sekolah. Karena tiwul dan gatot bikinan si Mbah Tuminah enak dan sudah dikenal oleh masyarakat. Keluarga memutuskan untuk membuat toko kecil-kecilan terbuat dari bambu dirumahnya saat ini.

Kini, usaha Yu Tum semakin maju dan semakin banyak yang datang. Mbah Tuminah tidak lagi keliling menjajakan gatot dan tiwulnya. Sejak 2006, dibantu anak dan menantunya, Yu Tum akhirnya membuka dua cabang di Siyono Playen dan Jalan Wonosari-Baron, Wonosari.

Sedangkan rumahnya yang dijadikan pusat penjualan tiwul dan gatot, telah diresmikan menjadi toko permanen oleh Bupati Gunungkidul Badingah pada 2011 lalu.

Kini usaha Yu Tum yang sudah memiliki 25 karyawan, yang dilanjutkan oleh anak-anaknya. Penghargaan terakhir 2012 lalu Yu Tum adalah piagam Sida Karya dari Dinas Sosial tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans).

Perintis usaha gatot dan tiwul tersebut telah meninggal dunia karena penyakit jantung yang sudah lama dideritanya di RSUD Wonosari, Sabtu (7/12/2013) siang. Jenazahnya dikebumikan, Minggu (8/12/2013).

Varian jajanan di Warung Yu Tum

Di warung, Yu Tum juga menjajakan makanan berat lain, seperti sayur lombok ijo, babat iso, nasi merah, nasi hitam, dan lain-lain. Namun yang paling diincar orang luar kota ya gatot dan tiwulnya.

Yu Tum menawarkan beberapa jenis tiwul, antara lain tiwul srintil, tiwul coblong dan tiwul tumpeng. Tiwul srintil memiliki bentuk agak kasar menyerupai biji nasi dan disajikan hanya dengan topping kelapa parut.

Tiwul coblong memiliki tekstur lebih halus, di beberapa bagian berlubang dan tampak terisi gula merah yang setengah mencair. Nah, kalo tiwul tumpeng, di beri nama seperti itu karena bentuknya dibuat seperti tumpeng.

Kini gatot dan tiwul sudah menjadi kuliner khas Gunung Kidul yang sayang untuk dilewatkan begitu saja. Dengan latar belakangnya yang panjang dan bahan makanan berbahan dasar singkong ala Yu Tum, terus mendapat tempat di hati masyarakat.

Bahkan kini, untuk keperluan oleh-oleh, Yu Tum telah memproduksi gatot dan tiwul instan. Penasaran? Silahkan datang dan berkunjung, melihat cara pembuatannya, dan mencicipinya langsung di tempat asalnya.

Gathot Thiwul Yu Tum

Pusat : 
Jl. Pramuka No.36 Wonosari Gunungkidul 55812 Yk Ph 0274 7889300 – 081 328 741792

Cabang I :
Jl Wonosari – Yogya Km 3.5 Siyono Tengah Yk Ph 0274 300 1164

Cabang II :
Jl Baron Km. 04 Dunggubah Duwet Wonosari Gunungkidul Yk (depan balai Desa duwet)
Phone 081228188595

(berbagai sumber)

Tweet

Subscribe to receive free email updates: